Thursday, May 17, 2012

Mempartisi Hardisk dengan EASEUS

 

 Cara Mempartisi Hardisk  :
 Mempartisi hardisk sebenarnya sangat mudah, tapi Bagi orang yang awam di dunia komputer seperti saya mempartisi hardisk adalah suatu yang sangat sulit. Kenapa kita harus mempartisi hardisk? salah satunya adalah agar kita bisa menyimpan file-file kita agar tersusun rapih dan sesuai dengan partisi yang kita butuhkan dan supaya komputer kita tidak terlalu berat karna hanya ada satu partisi hardisk saja.
Banyak tools, banyak cara dan banyak juga sebenarnya yang telah memposting tentang tutorial ini, namun dikarenakan ini pengalaman sendiri dan sudah terbukti keberhasilannya, tidak ada salahnya saya abadikan pengalaman ini kepada rekan-rekan.

Bagi anda yang baru membeli PC atau notebook kadang anda mendapatkan partisi hardisk anda cuma satu yaitu drive C saja atau C dan D tapi anda ingin menyimpan file hiburan atau file penting anda dalam satu partisi pasti anda pusing karna partisi anda cuma ada drive system saja Jika sewaktu-waktu komputer anda harus di install ulang otomatis anda harus memindahkan file-file anda agar tidak hilang, seperti yang saya alami baru-baru ini.
Pada awalnya saya mencoba partisi hardisk saya dengan tools Partition Magic 8, tetapi entah kenapa ketika di Loading terjadi error “cannot loading disk”, hal pertama yang saya perkirakan mungkin tools tsb crash, kemudian saya coba download ulang ternyata hasilnya sama saja. Berikutnya saya tanya di Google, ada yang menyatakan pengaturan Hardisk, ada yang menyatakan dari bawaan Windows dsb. Secara tidak sengaja saya menemukan tools bernama EASEUS Partition Master 7.0.1 Home Edition, tidak banyak pertimbangan dikarenakan tools tsb full gratis langsung saja di download dan dicoba, ternyata hasilnya sangat memuaskan, dengan tools tsb hardisk terbaca dan bisa dipartisi dengan sangat mudah beberapa langkah saja, jika rekan-rekan berkeinginan membagi hardisk menjadi beberapa partisi dan menemui kendala yang sama dengan saya tsb, berikut saya jelaskan langkah-langkahnya.
Software yang kita butuhkan adalah EASEUS Partition Master 7.0.1 Home Edition yang free. Anda dapat mendownloadnya di link ini : http://www.partition-tool.com/download.htm
 
Dengan software EASEUS Partition Master 7.0.1 Home Edition ini kita dapat membagi partisi hardisk tanpa harus menginstall ulang System, kita dapat membagi partisi hardisk tanpa merusak system ataupun data.

Berikut ini Cara Mudah Membagi Partisi Harddisk Windows XP, Vista, Seven :
Install softwarenya dan jalankan EASEUS Partition Master 7.0.1 Home Edition.
Contoh ini menggunakan harddisk 500Gb dan akan dibagi menjadi 2 partisi.
1. Pilih Partisi yang aktif
2. Klik menu Resize/Move


3. Kemudian Geser partisi yang kosong seperti tanda panah no 3 atau isi Partition Sizenya
4. Setelah anda mengatur partisi yang anda inginkan kemudian klik OK. Akan ada hasil partisi yang “Unallocated” atau belum terpartisi.



5. Pilih partisi yang Unallocated.
6. Klik menu CREATE untuk membuat partisi kedua.
 
7. Masukkan Label atau nama Partisi tersebut kemudian klik OK. 
 
 
8 Kemudian Klik APPLY untuk membuat permanen proses membagi hardisk di windows XP, Vista, Seven.


9. Bila muncul pesan, klik “Yes” maka komputer anda akan restart Sendiri
10. Ketika komputer anda booting ulang maka proses pembagian partisi akan di jalankan, tunggu sampai komputer tersebut restart kembali dan booting ulang sampai windows anda berjalan dengan normal.



Dan Harddisk anda akan terbagi menjadi 2 bagian. Anda dapat membagi sesuai dengan kebutuhan anda misalnya 3 bagian atau 4 bagian partisi harddisk.

semoga bermanfaat......

 http://siip.blogdetik.com

Wednesday, May 16, 2012

Routing Protocol, ATM, Frame Relay, MPLS


Routing Protocol
  menentukan arah pengiriman paket dengan bertukar info routing
  Teori yang digunakan
  OSPF ( Open Sorthest Path First ) adalah  routing protokol yang secara umum dapat digunakan untuk seluruh router lainnya yang mengadopsi routing protocol OSPF.
  Media yang dapat meneruskan OSPF :
  Broadcast Multiaccess
  Point to Point
  Point to Multi Point
  NonBroadcast Multiaccess
  EIGRP ( Enhanched InteriorGateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya diadopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco, dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco.
Broadcast Multiaccess
  media yang banyak terdapat dalam jaringan lokal atau LAN seperti misalnya ethernet,FDDI, dan token ring.
  OSPF akan mengirimkan traffic multicast dalam pencarian router-router neighbour-nya.
  akan terpilih dua buah router yang berfungsi sebagai Designated Router (DR) dan Backup Designated Router (BDR).

Point to Point
  Digunakan pada kondisi di mana hanya ada satu router lain yang terkoneksi langsung dengan sebuah perangkat router.
  kondisi Point-to-Point ini, router OSPF tidak perlu membuat Designated Router dan Back-up-nya karena hanya ada satu router yang perlu dijadikan sebagai neighbour.
  Dalam proses pencarian neighbour ini,router OSPF juga akan melakukan pengiriman Hello packet dan pesanpesan lainnya menggunakan alamat multicast bernama AllSPFRouters 224.0.0.5.
Point to Multipoint
  media yang memiliki satu interface yang menghubungkannya dengan banyak tujuan.
  Jaringan-jaringan yang ada di bawahnya dianggap sebagai serangkaian jaringan Point-to-Point yang saling terkoneksi langsung ke perangkat utamanya.
Non Broadcast Multiaccess
  Media ini dapat menyediakan koneksi kebanyak tujuan, tidak hanya ke satu titik saja.
PROSES OSPF

 
  Membentuk Adjacency Router
  Memilih DR dan BDR (jika diperlukan)
  Mengumpulkan State-state dalam Jaringan
  Memilih Rute Terbaik untuk Digunakan
  Menjaga Informasi Routing Tetap Upto-date
 
EIGRP
  EIGRP menggunakan formula berbasis bandwidth dan delay untuk menghitung metric yang sesuai dengan suatu rute
  Konvergensi EIGRP lebih cepatdibandingkan dengan protocol distance vector disebabkan karena EIGRP tidak memerlukan fitur loopavoidance yang pada kenyataannya menyebabkan konvergensi protocol distance vector melambat.
  kelemahan utama EIGRP adalah protocol Cisco-propritary, sehingga jika diterapkan pada jaringan multivendor diperlukan suatu fungsi yang disebut route redistribution dimana berfungsi menangani proses pertukaran rute router di antara dua protocol link state (OSPF dan EIGRP).

  EIGRP sering disebut juga hybriddistance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu distance vector dan link state.
  EIGRP mempunyai 3 tabel dalam menyimpan informasi jaringannya :
  Neighbor table
  Topology table
  Routing table
KELEBIHAN
OSPF

EIGRP
  Speed of convergence
  Support for Variable Length Subnet Mask (VLSM)
  Network size
  Path selection
  Grouping of members

  Mudah dikonfigurasi semudah RIP.
  Summarization dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja..
  EIGRP satu-satunya yang dapat melakukan unequal load balancing.
  Kombinasi terbaik dari protokol distance vector dan link state.
  Mendukung multiple protokol network (IP, IPX, dan lain-lain )


ATM (Asynchronous Transfer Mode)
  ATM : suatu teknologi packet switching (virtual circuit) berkecepatan tinggi yang dapat melayani semua jenis layanan seperti suara, data, gambar, dan video dalam suatu jaringan digital yang terintegrasi.
  ATM juga biasa disebut protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran tetap.
  ATM juga mendukung komunikasi broadband
Karakteristik ATM
  Menggunakan paket yang pendek berukuran tetap (53 byte) yang disebut sel ATM (48 byte digunakan sebagai byte informasi dan 5 byte sebagai header)
  Mendukung berbagai jenis trafik
  Data, suara, gambar, video
  Mode real-time dan non real-time
  Transmisi secara connection oriented
  Memiliki kemampuan QoS (Quality of Service)
  Bandwidth on demand
  High speed network: 25 Mbps – 2,5 Gbps
  Switching via hardware
  Memiliki skalabilitas implementasi
  LAN, MAN, hingga WAN
Header pada ATM
  UNI (User to Network Interface) : menghubungkan antara end sistem seperti host dan router atau dengan ATM switch
  Terdapat GFC (Generic Flow Control)
  NNI (Network to Network Interface) : menghubungkan antara dua ATM switch
Deskripsi Beberapa Field pada Header Sel ATM
  GFC (Generic Flow Control)
  VPI (Virtual Path Identifier)
  VCI (Virtual Channel Identifier)
  PT (Payload Type)
  CLP (Cell Loss Priority)
  HEC (Header Error Control)
Service-service pada ATM
  CBR (Constant Bit Rate) : mendukung aplikasi yang membutuhkan kecepatan transmisi yang konsisten, contohnya layanan telephony
  VBR (Variable Bit Rate) : untuk aplikasi yang kurang sensitif terhadap variasi kecepatan, terbagi dua menjadi rt-VBR dan nrt-VBR
  ABR (Available Bit Rate) : untuk aplikasi data yang membutuhkan cell loss rendah
  UBR (Unspecified Bit Rate) : jenis layanan yang mempunyai kemungkinan loss paling besar 
Layer pada ATM
  Physical Layer
  ATM Layer
  AAL (ATM Adaptation Layer)
  Upper / Header Layer
Frame Relay

  Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI (fisik dan data link)
  cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket 
Fitur Frame Relay



  Kecepatan tinggi
  Bandwidth Dinamik
  Performansi yang baik/ Good Performance
  Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)
Perangkat Frame Relay
  DTE: Data Terminating Equipment
  DCE: Data Communication Equipment
Virtual Circuit (VC) Frame Relay
Switched Virtual Circuit (SVC)

Permanent Virtual Circuit (PVC)
·         koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay
·         4 status pd SVC :
  Call setup
  Data transfer
  Idling
  Call termination

·         koneksi yang terbentuk untuk menghubungkan 2 peralatan secara terus menerus tanpa memperhitungkan apakah sedang ada komunikasi data yang terjadi di dalam sirkit tersebut
·         Status pada PVC :
               Data transfer
               Idling





Struktur Frame Relay
  Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame
  Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan “Congestion control information”
  DLCI Value - menunjukkan nilai dari “data link connection identifier”. Terdiri dari 10 bit pertama dari “Address field”/alamat.
  Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari “Address field”, yang panjangnya 2 bytes.
  C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam “Address field”. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini.
  Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay.
  Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari “upper layer” yang panjangnya bervariasi.
  FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.
MPLS (multi-protocol label switching)
  arsitektur network yang didefinisikan oleh IETF untuk memadukan mekanisme label swapping di layer 2 dengan routing di layer 3 untuk mempercepat pengiriman paket
  MPLS melakukan enkapsulasi paket IP, dengan memasang header MPLS
  Header MPLS terdiri atas 32 bit data, termasuk 20 bit label, 2 bit eksperimen, dan 1 bit identifikasi stack, serta 8 bit TTL
 
Pengertian MPLS
  Multiprotocol Label Switching (disingkat menjadi MPLS) adalah teknologi penyampaian paket pada jaringan backbone berkecepatan tinggi.
  Asas kerjanya menggabungkan beberapa kelebihan dari sistem komunikasi circuit-switched dan packet-switched yang melahirkan teknologi yang lebih baik dari keduanya
  MPLS berada di antara lapisan kedua dan ketiga.
OSI (Open System Interconnection )
OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI seven layer model).




Prinsip kerja MPLS
Prinsip kerja MPLS
  Menggabungkan kecepatan switching pada layer 2 dengan kemampuan routing dan skalabilitas pada layer 3
  menyelipkan label di antara header layer 2 dan layer 3 pada paket yang diteruskan
  Label dihasilkan oleh Label-Switching Router (LSR)
  Label berisi informasi tujuan node selanjutnya kemana paket harus dikirim
  Paket-paket diteruskan dalam path yang disebut LSP (Label Switching Path). 
MPLS di Hirarki Network

Komponen MPLS
  Label Switched Path (LSP): Merupakan jalur yang melalui satu atau serangkaian LSR dimana paket diteruskan oleh label swapping dari satu MPLS node ke MPLS node yang lain.
  Label Switching Router : MPLS node yang mampu meneruskan paket-paket layer-3
  MPLS Edge Node atau Label Edge Router (LER) : MPLS node yang menghubungkan sebuah MPLS domain dengan node yang berada diluar MPLS domain
  MPLS Egress Node : MPLS node yang mengatur trafik saat meninggalkan MPLS domain
  MPLS ingress Node : MPLS node yang mengatur trafik saat akan memasuki MPLS domain
  MPLS label : merupakan label yang ditempatkan sebagai MPLS header
  MPLS node : node yang menjalankan MPLS. MPLS node ini sebagai control protokol yang akan meneruskan paket berdasarkan label.
VPN dengan MPLS
  Salah satu feature MPLS adalah kemampuan membentuk tunnel atau virtual circuit yang melintasi networknya. Kemampuan ini membuat MPLS berfungsi sebagai platform alami untuk membangun virtual private network (VPN).
  VPN yang dibangun dengan MPLS sangat berbeda dengan VPN yang hanya dibangun berdasarkan teknologi IP
  VPN pada MPLS lebih mirip dengan virtual circuit dari FR atau ATM, yang dibangun dengan membentuk isolasi trafik.
   Lapisan pengamanan tambahan seperti IPSec dapat diaplikasikan untuk data security.
Keuntungan VPN MPLS
  Paket data dikirimkan berdasarkan kode-kode yang ada pada label. Tiap paket data yang dikirim akan membawa sebuah label yang mengindentifikasikan tujuannya.
  Memungkinkan untuk membuat konfigurasi mesh dalam jasa penyelenggara telekomunikasi, tidak perlu dikonfigurasikan sendiri oleh pelanggan (Jaringan cost-effective fully-mesh topologies)
  Tidak membutuhkan perangkat tambahan (seperti halnya IP Sec via Internet)  di sisi pelanggan – enskapsulation MPLS terjadi di dalam jaringan penyelenggara
  Memungkinkan bundling value added services ke dalam MPLS-VPN (Internet, voice dan data secara bersamaan). 



 http://direktorikuliah.com

Monday, May 14, 2012

Mengenal Virtual Private Network ( VPN )

Virtual Private Network (VPN) atau biasa disebut jaringan komputer yang berlapis-lapis.
Virtual Private Network berarti bahwa traffic data VPN pada umumnya tidak terlihat, atau di enkapsulasi, lalu lintas jaringan yang mendasarinya. Demikian pula, lalu lintas dalam VPN muncul untuk jaringan yang mendasarinya hanya sebagai arus lalu lintas lain untuk digunakan. Dalam istilah yang lebih teknis, di link lapisan protokol jaringan virtual dikatakan terowongan melalui jaringan transportasi yang mendasarinya. 
Istilah Virtual Private Network (VPN) dapat digunakan untuk menggambarkan berbagai macam konfigurasi jaringan dan protokol. Dengan demikian, hal itu dapat menjadi rumit ketika mencoba generalisasi tentang karakteristik VPN. Beberapa yang lebih umum penggunaan VPN dijelaskan di bawah ini, bersama dengan lebih rinci tentang berbagai skema klasifikasi dan VPN model.

Common yang digunakan VPN

Virtual Private Network (VPN) dapat digunakan untuk mengamankan komunikasi melalui Internet publik. VPN sering dipasang oleh organisasi untuk menyediakan akses remote kepada jaringan organisasi yang aman, atau untuk menghubungkan dua lokasi jaringan bersama dengan menggunakan jaringan yang tidak aman untuk membawa lalu lintas.
VPN dapat digunakan untuk menyembunyikan alamat IP dari komputer-komputer di Internet, misalnya, untuk menjelajahi World Wide Web secara anonim atau untuk mengakses Pembatasan lokasi layanan, seperti Internet TV ataupun semacam IP Proxy.Sebuah VPN tidak perlu eksplisit fitur keamanan seperti otentikasi atau enkripsi lalu lintas. Sebagai contoh, penyedia layanan jaringan VPN dapat digunakan untuk memisahkan lalu lintas dari beberapa pelanggan melalui jaringan yang mendasarinya.

Klasifikasi VPN
Teknologi VPN tidak mudah dibandingkan, karena berbagai protokol, terminologi dan pengaruh pemasaran yang telah ditetapkan mereka. Sebagai contoh, teknologi VPN dapat berbeda :
  • Dalam protokol yang mereka gunakan untuk terowongan lalu lintas melalui jaringan yang mendasari;
  • Dengan lokasi terowongan penghentian, seperti pelanggan atau penyedia jaringan tepi tepi;
  • Apakah mereka menawarkan untuk situs-situs atau konektivitas akses sites yang jauh;
  • Dalam tingkat keamanan yang diberikan;
  • Oleh lapisan OSI yang mereka hadir untuk jaringan penghubung, seperti rangkaian Layer 2 atau Layer 3 konektivitas jaringan.
Beberapa skema klasifikasi dibahas dalam bagian berikut :

Secure VPN vs Trusted VPN
Kelompok industri 'Virtual Private Networking Konsorsium' telah menetapkan dua jenis klasifikasi VPN Aman (Secure VPN) dan VPN Terpercaya (Trusted VPN). Termasuk anggota konsorsium seperti Microsoft, Cisco, Juniper dan banyak lainnya.
Secure VPN secara eksplisit menyediakan mekanisme authentikasi terowongan terowongan endpoint selama setup, dan enkripsi lalu lintas dalam perjalanan. Aman VPN sering digunakan untuk melindungi lalu lintas ketika menggunakan Internet sebagai tulang punggung yang mendasar, tapi juga dapat digunakan dalam lingkungan ketika tingkat keamanan jaringan yang mendasarinya berbeda dari lalu lintas dalam VPN.
Secure VPN dapat diimplementasikan oleh organisasi yang ingin menyediakan fasilitas akses remote kepada karyawan atau dengan organisasi-organisasi yang ingin menghubungkan beberapa jaringan bersama-sama dengan aman menggunakan Internet untuk membawa lalu lintas. Yang umum digunakan untuk VPN aman dalam akses remote skenario, di mana perangkat lunak klien VPN pada sebuah sistem pengguna akhir digunakan untuk menyambung ke jaringan kantor remote dengan aman. Protokol Secure VPN mencakup IPSec, SSL atau PPTP (dengan MPPE / Microsoft Point to Point Encryption).
Trusted VPN biasanya dibuat oleh operator dan organisasi-organisasi besar dan digunakan untuk segmentasi lalu lintas pada jaringan inti yang besar. Mereka sering menyediakan layanan kualitas dan jaminan carrier-grade lainnya fitur. VPN dipercaya bisa diimplementasikan oleh operator jaringan yang ingin multipleks beberapa sambungan pelanggan secara transparan melalui jaringan inti yang sudah ada atau dengan organisasiorganisasi besar yang ingin memisahkan arus lalu lintas dari satu sama lain dalam jaringan. Trusted VPN protokol termasuk MPLS, ATM atau Frame Relay.
 
Secure VPN dan Trusted VPN berbeda dari dalam bahwa mereka tidak menyediakan fitur keamanan seperti
kerahasiaan data melalui enkripsi. VPN aman akan tetapi tidak menawarkan tingkat kontrol aliran data yang terpercaya VPN dapat memberikan jaminan seperti bandwidth atau routing. Dari perspektif pelanggan, terpercaya VPN dapat bertindak sebagai kawat logis menghubungkan dua jaringan.
Pembawa yang mendasari jaringan tidak dapat dilihat oleh pelanggan, dan tidak ada pelanggan menyadari kehadiran pelanggan lain melintasi tulang punggung yang sama. Gangguan antara pelanggan, atau gangguan pada tulang punggung itu sendiri, tidak mungkin dilakukan dari dalam VPN yang terpercaya. 
 
Beberapa penyedia layanan Internet yang dikelola menawarkan layanan VPN untuk pelanggan bisnis yang menginginkan keamanan dan kenyamanan VPN tetapi memilih untuk tidak melakukan pemberian server VPN sendiri. Dikelola aman lagi VPN adalah campuran dari dua model VPN utama, dan merupakan solusi keamanan yang dikontrak dapat mencapai ke host. Selain menyediakan pekerja dengan secure remote akses ke jaringan internal perusahaan, keamanan lainnya dan jasa manajemen kadang-kadang dimasukkan sebagai bagian dari paket. Contoh-contoh termasuk membuat anti-virus dan anti-spyware program diperbaharui di setiap menghubungkan komputer atau perangkat lunak tertentu memastikan patch sambungan diinstal sebelum
diperbolehkan.

Kategorisasi berdasarkan hubungan administratif user

The Internet Engineering Task Force (IETF) telah dikategorikan berbagai VPN, beberapa di antaranya, seperti Virtual LAN (VLAN) adalah tanggung jawab standardisasi organisasi lain, seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) Proyek 802, PI 802,1 (arsitektur).
 
Awalnya, Wide Area Network (WAN) link dari penyedia layanan telekomunikasi node jaringan yang saling berhubungan dalam satu perusahaan. Dengan munculnya LAN, perusahaan bisa interkoneksi node mereka dengan link yang mereka miliki. Sedangkan yang asli yang digunakan WAN jalur khusus dan lapisan 2 multiplexing layanan seperti Frame Relay, berbasis IP lapisan 3 jaringan, seperti ARPANET, internet, militer jaringan IP (NIPRNET, SIPRNET, JWICS, dll), menjadi media interkoneksi umum. VPN mulai didefinisikan melalui jaringan IP. Pihak militer sendiri jaringan mungkin dilaksanakan sebagai VPN pada peralatan transmisi
yang umum, tetapi dengan enkripsi terpisah dan mungkin router.

Ini menjadi pertama berguna untuk membedakan antara berbagai jenis IP VPN berdasarkan pada hubungan administratif (bukan teknologi) interkoneksi node. Begitu hubungan itu didefinisikan, teknologi yang berbeda dapat digunakan, tergantung pada persyaratan seperti keamanan dan kualitas layanan.
Ketika sebuah perusahaan interkoneksi satu set node, semua di bawah kontrol administratif, melalui sebuah LAN, yang disebut sebagai intranet. Ketika saling berhubungan beberapa node berada di bawah kewenangan administratif tetapi tersembunyi dari internet publik, hasil set node disebut extranet. Seorang pengguna baik organisasi dapat mengelola intranet dan extranet itu sendiri, atau menegosiasikan pelayanan sebagai kontraksi (dan biasanya disesuaikan) penawaran dari penyedia layanan IP. Dalam kasus terakhir, organisasi pengguna lapisan 3 kontrak untuk layanan - sebanyak mungkin lapisan 1 kontrak untuk layanan seperti garis khusus,  atau lapisan 2 multiplexing layanan seperti frame relay.
Dokumen IETF membedakan antara penyedia-ditetapkan dan diatur pelanggan VPN. Hanya sebagai saling berhubungan dan mengatur penyedia layanan dapat menyediakan layanan WAN konvensional, jadi satu operator selular dapat pasokan ditetapkan penyedia-VPN (PPVPNs), mempresentasikan satu titik yang sama - of-kontak ke organisasi pengguna.
 
Internet Protocol Tunnels

Tunnelling protocol

Beberapa pelanggan dikelola virtual jaringan mungkin tidak menggunakan enkripsi untuk melindungi isi data. Jenis jaringan overlay tidak rapi sesuai dalam kategorisasi aman atau terpercaya. Salah satu contoh jaringan lapisan bisa menjadi GRE terowongan, menetapkan di antara dua host. Tunnelling ini akan tetap menjadi suatu bentuk jaringan pribadi virtual namun bukan aman atau VPN yang terpercaya.
Contoh native teks-jelas termasuk protokol tunnelling GRE, L2TP dan PPTP (ketika MPPE tidak digunakan).
Security Mechanisms / Mekanisme Keamanan

Secure VPN menggunakan kriptografi protokol tunneling dimaksudkan untuk menyediakan kerahasiaan (pemblokiran mencegat dan dengan demikian paket sniffing), pengirim otentikasi (pemblokiran identitas spoofing), dan pesan integritas (pemblokiran pesan perubahan) untuk mencapai privasi. Secure VPN Protokol adalah sebagai berikut :
  • IP Security (Internet Protocol Security) - Sebuah standar protokol keamanan berbasis awalnya dikembangkan untuk IPv6, di mana dukungan adalah keharusan, tetapi juga digunakan secara luas dengan IPv4.
  • Transport Layer Security (SSL / TLS) digunakan baik untuk tunneling seluruh lalu lintas jaringan (SSL VPN), seperti dalam OpenVPN proyek, atau untuk mengamankan sambungan individu. SSL telah menjadi fondasi oleh sejumlah vendor untuk menyediakan kemampuan akses remote VPN. Keuntungan praktis dari suatu SSL VPN adalah bahwa hal itu dapat diakses dari lokasi yang membatasi akses eksternal untuk SSL-based e-commerce website tanpa IP Security implementasi. SSL VPN berbasis mungkin rentan terhadap serangan Denial of Service (DOS) terhadap koneksi TCP karena mereka secara inheren tidak terauthentikasi terakhir.
  • DTLS, digunakan oleh Cisco untuk generasi berikutnya disebut produk VPN AnyConnect Cisco VPN. DTLS memecahkan masalah-masalah yang ditemukan saat TCP melalui TCP tunneling seperti halnya dengan SSL / TLS.
  • Secure Socket Tunneling Protocol (SSTP) oleh Microsoft yang diperkenalkan pada Windows Server 2008 dan Windows Vista Service Pack 1. SSTP tunnels Point-to-Point Protocol (PPP) or L2TP traffic through an SSL 3.0 channel. Terowongan SSTP Point-to-Point Protocol (PPP) atau L2TP lalu lintas melalui saluran SSL 3,0 .
  • MPVPN (Multi Path Virtual Private Network). Pengembangan Sistem Ragula Perusahaan yang terdaftar memiliki merek dagang "MPVPN". [5]
  • SSH VPN - OpenSSH menawarkan VPN tunneling untuk mengamankan koneksi remote ke jaringan (atau antar-network link). Fitur ini (opsi-w) tidak boleh dikacaukan dengan port forwarding (option-L). OpenSSH server menyediakan jumlah terbatas bersamaan terowongan dan fitur VPN itu sendiri tidak mendukung otentikasi pribadi.
Authentication / Otentikasi

Tunnel endpoints diharuskan untuk mengotentikasi diri sebelum terowongan aman VPN dapat dibangun. Terowongan diciptakan pengguna akhir, seperti akses remote VPN dapat menggunakan sandi, biometrik, duafaktor otentikasi atau kriptografi metode. Jaringan-untuk-jaringan terowongan, password atau sertifikat digital sering digunakan, sebagai kunci harus disimpan secara permanen dan tidak memerlukan campur tangan untuk terowongan yang akan didirikan secara otomatis.
 
http://www.acehzone.com